Hilangnya Berkah

Kata berkah itu terkadang hambar kalau di hati kita. Terkadang seperti kata takwa waktu jum’atan. Coba jujur, ada tidak yang tergerak di hatinya? biasa saja. Itu tidak terjadi pada sahabat.

Kata berkah juga sama. kata barokah juga begitu. Itu gemuruh pada kata barokah sangat dahsyat. Kenapa? Karena pemahaman mereka sangat dalam dan iman mereka sangat kuat. Makanya itu perlu kita jabarkan supaya paham.

Rasulullah SAW mengawali Ramadhan dengan memberi panduan sahabatnya mengenai bulan Ramadhan. Dan luar biasanya Nabi Muhammad SAW mengawali dengan bulan barokah.

Kata-kata barokah aslinya itu onta, itu diambil dari onta ketika berdiri lalu duduk. Itulah mengapa para ahli ilmu menyimpulkan barokah adalah tetapnya kebaikan, bahkan kebaikan yang bertambah. Karena orang itu baiknya terkadang kadang, persis kayak jam mati, jam rusak, kebaikannya tidak tetap.

Kalau berkah enggak hari ini betul enggak hari ini error dan seterusnya, dan kebaikan akan bertambah, makin baik makin baik dan seterusnya. Kalau sudah begitu, yang sedikit mencukupi yang banyak tidak membahayakan.

Sedikit memang biasanya identik dengan kurang, tetapi kalau barokah sedikit itu cukup. Sebaliknya kalau banyak tetapi tidak barokah justru mulai belajar berdosa.

Contoh lain, dimana posisi barokah? posisi paling depan, bukan paling belakang. Kalau kita menghadiri pernikahan, kalau sudah ijab qobul dan sah, begitu sah kita mengucapkan do’a barokallah dll. Belum malam pertama, belum memulai rumah tangga, bahkan belum pernah menyentuh tangan istrinya dll, sudah dibekali dengan kata barokah.

Bahkan berkah sampai menjamin segala keamanan di dalam negeri.

@pejuang30dwc
#30dwcjilid34#day28

sumber :

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started